Rabu, 29 Agustus 2012

MemBaca... Beli Buku. Untuk Apaa?????



Ketika cangkrukan di warung kopi Brawijaya Kediri, saya bertemu dengan seorang kawan lama yang hampir sepuluh tahun tidak bertemu. Dengan spontan kami langsung menanyakan kabar dan kondisi masing - masing. Sambil "nyruput" kopi dan menikmati "onde - onde" hangat, kami ngobrol "ngalor - ngidul" tentang aktivitas semenjak pertemuan terakhir kami. Sebut saja nama kawanku itu Sony. Kawan - kawan dulu memanggil nama Sony karena dia ngefan banget ama semua barang yang bermerk sony. Mulai alat - alat elektronik, kaset sampai dengan celana dalamnya....

Pembicaraan kami sangat hangat, sehangat kopi susu jahe yang kami minum. Sruputan demi sruputan kopi kami nikmati, onde-onde, "jemblem" (genjos), kue lapis sudah kami sikat habis. Singkat cerita pertemuan dua kawan ini cukup gayeng...



Kiranya sudah cukup kami "marung dan ngopi", maka kami membayar semua kopi dan makanan yang sudah kami santap.. (bayar dulu dong, tidak SMA - setelah makan amblas haha). Setelah membayar kami saling berpamitan untuk melanjutkan aktivitas dan tujuan kita masing-masing.

Ketika akan berpisah itulah, saya cukup terkejut dan terheran dengan pertanyaan Sony kepadaku. "Apa yang kau bawa Din?" tanyanya. "Buku" jawabku singkat. "Lho kamu masih saja membaca dan membeli buku - buku to? Nggo apa????? Kowe kan wis keluarga dan kerja. Nggo apa maneh???" lanjutnya. Pertanyaan itulah yang membuat aku heran dan terkejut. Tanpa berpikir panjang dan enteng saja aku jawab, " yaaa... pengen ae lah Son hehe". Setelah itu  kami berpisah dan entah kapan kami akan bertemu kembali.

Dalam perjalanan, pertanyaan itu selalu terngiang jelas. Sony yang aku kenal sebagai pembaca, pengamat ulung ketika kuliah, kenapa sekarang berpendapat seperti itu. Menurut pendapatku, apa salahnya orang membaca dan membeli buku meskipun sudah tidak sekolah, sudah bekerja, sudah tua??? Apa nggak boleh membaca dan membeli buku setelah sekolah formal lulus??? dan berpuluh-puluh pertanyaan mengair deras dalam benak saya.

Membaca secara sekilas memang pekerjaan tiada guna, menjenuhkan dan membuang waktu. Minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Diantara 100 orang, belum tentu ada 20 persen yang membaca secara rutin. Sebenarnya membaca itu tidak hanya membaca teks saja, tetapi bisa membaca apa saja di sekitar kita. Gejala alam, perilaku dan sebagainya dapat kita baca dan pelajari.

Menurut pemikiran saya, membaca mempunyai banyak manfaat, antara lain : mendapat ilmu pengetahuan apa saja secara lebih detail dan argumentatif, membuka wacana dalam berfikir dan bertindak, menambah pemahaman terhadap sesuatu, menjadikan inspirasi baik secara pribadi maupun kelompok, mampu membedah atau memberi warna pemikiran kita sehingga lebih mantap (percaya diri) dalam berinteraksi, lebih imajinatif dan kreatif. Dan tentunya masih banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan, yang mana setiap orang tidak akan sama.

Memang kebiasaan, kesadaran dan budaya membaca kita masih sangat rendah, namun tidak ada kata "terlambat' untuk berbuat. Bukankah menuntut dan mencari ilmu dapat kita lakukan hingga akhir hayat?? disetiap waktu dan semua tempat?? Semoga dengan membaca dapat memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, terlebih kepada orang lain. Minimal bisa untuk ditularkan kepada anak - anak kita sebagai bekal masa depan.... Bukankah Ilmu tidak bisa dicuri dan hilang...??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar