Nama yang menggunakan bahasa asing ini
mungkin juga asing bagi masyarakat karena istilah itu kurang popular dan tidak
familiar di telinga kita. Maklumlah kata itu memang bukan asli bahasa melayu.
Sebelum saya menulis cas cis cus tentang apa itu renover, ada baiknya pembaca
membuka situs RENOVER. Nah… setelah membuka situs tersebut dan
membacanya, saya yakin pembaca sudah mempunyai gambaran tentang “renover”
secara garis besar dan kegiatan – kegiatannya. Renover berasal dari kata
renovasi yang artinya memperbaiki dan renover adalah orang – orang atau sesuatu
yang melakukan perbaikan. Pada kata “Renover” seperti dalam situs di atas
adalah suatu yayasan yang beranggota para simpatisan terhadap kondisi social, ekonomi
dan lingkungan dimana kegiatan utamanya meliputi 5 (lima) focus Bedah Rumah Miskin
(BERM), Santunan Fakir Miskin Yatim Piatu (SAFAMIYA), Penghijauan Lahan Kritis
(PELK), Ternak Keluarga Miskin (TEKEM) dan Bedah Sekolah Terpencil (BEST).
Lima focus kegiatan itu
yang menjadi agenda utama atau kegiatan utama yang dilakukan. Kebetulan dalam
yayasan itu, saya sebagai sekretaris meskipun (saya akui) kurang begitu aktif
karena jarak antara tempat tinggal saya dengan lokasi (sementara) kegiatan sangat
jauh. Meskipun demikian kami, diantara pengurus Yayasan, tidak putus komunikasi
dan terus melakukan koordinasi, konsultasi dan musyawarah. Selain itu, kawan –
kawan dan saudara – saudara sukarelawan yang sedia setiap saat tanpa mengenal
pamrih selalu siap sedia di lokasi terutama saudara saya, Mas Dwi.Parjoko.
Beliau adalah seorang guru sekolah dasar di desa yang terkenal dengan desa
idiot di kabupaten Ponorogo, sekaligus sebagai pendiri dan motivator di
lapangan. Dalam kesempatan ini saya pribadi menyatakan sangat salut dan mengapresiasi
semua yang sudah dilakukan oleh Dwi Paarjoko dan kawan – kawan.
Bukti nyata!!! Tidak banyak bicara!!! Itu
mungkin yang dapat dikatakan atas ide sederhana yang pelaksanaannya pun juga
santai namun pasti tepat sasaran. Dengan menggandeng tokoh masyarakat setempat
kegiatan demi kegiatan sudah berjalan dengan lancer. Kegiatan renover ini juga
menggugah dan memberi semangat baru kepada masyarakat untuk bangkit menuju
sesuatu yang lebih berkualitas baik pendidikan, ekonomi juga sosialnya.
Sementara ini focus kegiatan dilaksanakan masih di desa Sidoarjo kecamatan
Jambon kabupaten Ponorogo yang sebagian besar masyarakatnya berada di bawah
garis kemiskinan. Selain itu desa tersebut warganya banyak yang mengalami
gangguan fungsi otak, idiot.
Melihat kondisi memprihatinkan itu melecut
kami untuk segera mewujudkan angan – angan atau gagasan yang sudah lama kami
bicarakan. Kami harus segera mengadakan tindakan walaupun sedikit dan kecil!!
Harus melakukan sesuatu kepada mereka yang membutuhkan motivasi, dukungan
moril. Saya sering kali mendengar dalam suatu diskusi kecil di kampus – kampus
mengenai situasi dan kondisi desa idiot yang tahun lalu santer diberitakan oleh
media masa. Gubernur Jawa Timur Pak Dhe Karwo bahkan Menteri Sosial pun harus
meninjau langsung desa itu. Kawan – kawan mahasiswa dan dosen – dosen begitu
semangat membicarakan persoalan dari desa idiot Sidoarjo, kabupaten Ponorogo.
Mereka kebanyakan menggunakan informasi – informasi dari media baik cetak
maupun elektronik. Selain itu juga informasi sepenggal dari orang cerita yang
tidak jelas dari mana asal informasi itu. Namun demikian semangat berdiskusinya
luar biasa. Saya hanya terdiam mendengar diskusi seru nan hangat itu.
Dalam pemikiran saya mestinya cukuplah membahas
suatu persoalan itu simple dan solutif, tidak bertele – tele dan cenderung
menyalahkan pihak sana
pihak sini. Bukan berarti saya tidak menghargai diskusi mereka tetapi apalah
artinya diskusi yang bertele – tele kalau tidak ada implementasinya, tidak ada
action yang kongkret. Hasil diskusi yang teoritis hanya menghasilkan sebuah
umpatan, kritikan mungkin juga fitnah (karena nggak jelas sumber informasinya)
dan juga kata – kata yang manis untuk diucapkan. Hanya indah di warung kopi
atau tempat diskusi itu, setelah itu yaah..Cuma pembicaraan saja. BASI….
Kembali ke uraian pokok, renover ini
hanyalah wadah untuk menyalurkan rasa empati, simpati bagi saudara – saudara
yang menginginkan suatu perubahan dalam masyarakat. Saudara – saudara yang
ingin berbagi dalam segala hal yang mereka miliki. Ada saudara yang memberikan sumbangan
pemikiran, dana, material, support dan sebagainya. Itu semua sudah merupakan
bentuk kepedulian dan partisipasi terhadap saudara – saudara kita yang masih
membutuhkan perhatian khusus dalam beberapa hal kehidupan. Saya teringat dengan
pidato Presiden Soekarno “Sumbangkan segalamu kepada Ibu pertiwi… kalian
mempunyai bunga cempaka berikanlah bunga cempaka kepada Ibu Pertiwi, kalian
mempunyai bunga mawar berikan bunga mawar itu kepada Ibu pertiwi. Sumbangkan….
Sumbangkan… segalamu kepada Ibu Pertiwi.. “
Bulan Juni 2011 merupakan permulaan dalam
melakukan kegiatan Renover ini. Sebagai kegiatan awal adalah bedah rumah dimana
sampai saat ini sudah melakukan bedah rumah sebanyak 13 unit rumah. Masing –
masing rumah mendapat bantuan sebesar Rp. 2.500.000,00 berupa material dan
sebagai tenaga kerja adalah masyarakat sekitar (partisipasi masyarakat). Selain
itu juga, Yayasan Renover sudah melaksanakan kegiatan penyaluran hewan korban,
zakat fitrah dan mal, infaq, shodaqah. Untuk kegiatan Penanganan lahan kritis
juga sudah terlaksana dengan menanam pohon sengon laut di lahan – lahan kosong
dan ada juga yang bersifat kemitraan antara pihak yayasan dengan masyarakat.
Kegiatan Ternak untuk Keluarga Miskin baru saja dimulai awal tahun 2012 kemarin
dan akan mengembangkannya lebih banyak lagi.
Dapat kunjungi GROUP RENOVER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar