“thiin… thiiin… thiin…” bunyi klakson
motor, mobil disertai deruman suara motor ketika lampu merah berganti ke hijau
di sebuah traffic light. Suara klakson itu seakan motor atau mobil yang berada
di belakang “nguyak – nguyak” motor / mobil didepannya. Padahal semua tahu
kalau lampu hijau menyala berarti kendaraan boleh jalan untuk melanjutkan
perjalanan.
Potret kecil yang sering kita jumpai itu,
kiranya dapatlah menjadi suatu pertanda apabila “para pengguna jalan dalam
kondisi tidak sabar alias “yak – yakan” atau “grusa – grusu”. Mungkin itu
kesimpulan sepihak dari saya saja, tetapi itu bukan tanpa alasan. Kesabaran dan
ketenangan berkendara merupakan salah satu factor untuk mengurangi resiko
kecelakaan.
Indikasi pengendara saat lampu hijau baru
menyala sudah me”nguyak-nguyak” pengendara didepannya dengan suara klakson,
pertanda si pengendara sedang dikejar waktu. Entah apa yang mereka kejar… apa
hokum “time is money” sedang mereka berlakukan sehingga kehilangan waktu satu
hingga dua menit saja sudah tidak sabar.
Saya menyadari benar, banyak pengendara
yang harus dikejar waktu karena mereka memanfaatkan waktu untuk mendapatkan
sesuatu yang menjadi tujuannya. Misalnya, seorang sales sebuah produk yang
memburu waktu untuk segera menuju dari satu took ke took lainnya sehingga
mereka akan memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi. Nah apabila bertepatan
lewat di traffic light dan lampu yang menyala merah, tidak jarang mereka
menggerutu karena perjalanannya menjadi lebih lambat. Begitu lampu hijau
menyala, tak heran apabila mereka ingin memacu kendaraannya secepat mungkin.
Kalau kita mau berfikir jernih dan sehat, berhenti sekitar satu hingga dua menit ketika lampu merah itu akan benar – benar menggangu sebuah perjalanan. Begitu lamakah waktu satu dua menit itu? Kehilangan waktu segitu itu apakah benar – benar akan kehilangan kesempatan yang luar biasa dalam mencukupi kebutuhan hidup? Sadarkah kita apabila sudah berkendara di jalan memungkin beberapa hal yang saling berkaitan. Diri pribadi yang menjadi korban, orang lain yang menjadi korban karena ulah seorang pengendara atau semua menjadi korban. Kemungkinan itu akan selalu terjadi di jalan.
Apakah ketidaksabaran itu hanya berlaku
di jalan saja atau memang kondisi kehidupan yang membuat manusia sekarang
kurang dapat mengendalikan kesabarannya. Tidak jarang seorang pengendara
mencaci atau mengumpat apabila pengendara didepannya tidak cepat – cepat
melaju, padahal motor apabila baru berjalan biasanya tidak langsung melaju
dengan cepat alias lambat. Sikap buru – buru sangat tampak sekali dari raungan
tarikan gas dan klakson kerasnya berkali – kali berbunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar