Minggu, 08 April 2012

Klakson Kesabaran


“thiin… thiiin… thiin…” bunyi klakson motor, mobil disertai deruman suara motor ketika lampu merah berganti ke hijau di sebuah traffic light. Suara klakson itu seakan motor atau mobil yang berada di belakang “nguyak – nguyak” motor / mobil didepannya. Padahal semua tahu kalau lampu hijau menyala berarti kendaraan boleh jalan untuk melanjutkan perjalanan.

Potret kecil yang sering kita jumpai itu, kiranya dapatlah menjadi suatu pertanda apabila “para pengguna jalan dalam kondisi tidak sabar alias “yak – yakan” atau “grusa – grusu”. Mungkin itu kesimpulan sepihak dari saya saja, tetapi itu bukan tanpa alasan. Kesabaran dan ketenangan berkendara merupakan salah satu factor untuk mengurangi resiko kecelakaan.

Indikasi pengendara saat lampu hijau baru menyala sudah me”nguyak-nguyak” pengendara didepannya dengan suara klakson, pertanda si pengendara sedang dikejar waktu. Entah apa yang mereka kejar… apa hokum “time is money” sedang mereka berlakukan sehingga kehilangan waktu satu hingga dua menit saja sudah tidak sabar.

Saya menyadari benar, banyak pengendara yang harus dikejar waktu karena mereka memanfaatkan waktu untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi tujuannya. Misalnya, seorang sales sebuah produk yang memburu waktu untuk segera menuju dari satu took ke took lainnya sehingga mereka akan memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi. Nah apabila bertepatan lewat di traffic light dan lampu yang menyala merah, tidak jarang mereka menggerutu karena perjalanannya menjadi lebih lambat. Begitu lampu hijau menyala, tak heran apabila mereka ingin memacu kendaraannya secepat mungkin.


Kalau kita mau berfikir jernih dan sehat, berhenti sekitar satu hingga dua menit ketika lampu merah itu akan benar – benar menggangu sebuah perjalanan. Begitu lamakah waktu satu dua menit itu? Kehilangan waktu segitu itu apakah benar – benar akan kehilangan kesempatan yang luar biasa dalam mencukupi kebutuhan hidup? Sadarkah kita apabila sudah berkendara di jalan memungkin beberapa hal yang saling berkaitan. Diri pribadi yang menjadi korban, orang lain yang menjadi korban karena ulah seorang pengendara atau semua menjadi korban. Kemungkinan itu akan selalu terjadi di jalan.

Apakah ketidaksabaran itu hanya berlaku di jalan saja atau memang kondisi kehidupan yang membuat manusia sekarang kurang dapat mengendalikan kesabarannya. Tidak jarang seorang pengendara mencaci atau mengumpat apabila pengendara didepannya tidak cepat – cepat melaju, padahal motor apabila baru berjalan biasanya tidak langsung melaju dengan cepat alias lambat. Sikap buru – buru sangat tampak sekali dari raungan tarikan gas dan klakson kerasnya berkali – kali berbunyi.

Ehmm… apakah dengan berbagai problem kehidupan serta kondisi dunia seperti sekarang membuat krisis kesabaran pada diri manusia?? Ke”buru-buruan” pengendara di jalan cermin “ketidaksabaran” manusia karena adanya sebuah tuntutan kebutuhan hidup. “kesabaran” tampaknya sudah terlupakan dan tidak berlaku dijalanan, hanya indah ketika diucapkan atau ditulis saja. Saya hanya sedikit mengingatkan saja, dengan berbekal kesabaran berkendara anda akan menjadi lebih tenang dan nyaman. Bukankah begitu…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar