Pagi – pagi sudah dibuat terpingkal –
pingkal oleh cerita salah seorang kawan. Cerita yang menggelikan sekaligus
memilukan. Pagi tadi ketika cangkruk ngopi bersama kawan – kawan karyawan salah
satu lembaga keuangan milik PT. Astra group di warung sebelah timur kantornya,
salah seorang diantara mereka menceritakan istrinya. Dia sendiri ketika
mengawali cerita itu terlebih dulu ketawa terpingkal – pingkal sambil
ngoceh..”kasihan…. kasihannn…”
Cerita itu terjadi kemarin malam
dirumahnya. Waktu itu istrinya merasa dimatanya ada sesuatu yang mengganjal.
“Ehmm mungkin mata ni kotor… aku bersihkan saja ama tetes mata” kata istrinya.
Kemudian istrinya menuju meja rias, dimana biasa menyimpan tetes mata. Sambil
menahan rasa kantuk, si istri mencari tetes mata di rak – rak kecil meja
riasnya. “Naah.. ni dia” kata si istri lega sambil membuka tutup botol kecil
itu dan langsung meneteskan ke matanya.
“Wuaduuuuh… peeriiih….” Jerit si istri
sambil berlari menuju kamar mandi. Kawan saya yang sedang menonton televisi
sontak terkejut dan lari mengikuti istrinya. Tampak si istri mencuci muka
sambil menutup matanya. Mulutnya masih mengerang perih. Kawan saya langsung
menanyakan kejadiannya kepada istrinya, terus membimbingnya ke bibir tempat
tidurnya. Istrinya menjawab sambil menangis.
Mendengar cerita itu, spontan kawan saya menuju meja rias. Dia melihat botol kecil itu dan memungutnya. Dikeremangan cahaya lampu kamarnya, kawan saya yang tambun itu mengamati botol. “Woooo… Sampeyan salah Ma, ini Albottil yang aku beli kemarin” kata kawan saya dengan logat medog Surabaya. “Ayo kita ke dokter….”. kemudian mereka berdua menuju dokter mata terdekat.
Setelah ditangani dan mendapat obat dari
dokter mata, kawan saya bercerita kepada istrinya bahwa kemarin dia membeli
albotil untuk obat sariawan. Padahal kita tahu bahwa obat sariawan berwarna
ungu itu perihnya bukan main. Coba kita bayangkan apabila terkena mata, lha
wong kena sariawan perihnya bukan main… spontan kawan saya tertawa dan disambut
dengan cubitan si istri. “Spurane yok Ma…. Kwkwkw” kata kawan merayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar