Badan Anda merasa capek, nyeri,
“njarem”, otot kaku? Banyak penyebab yang dapat mengakibatkan otot – otot atau
urat badan ini merasa capek, nyeri (njarem) dan merasa kaku. Misalnya, orang
yang terlalu memaksakan diri dalam gerak tubuh, terjatuh, terkena benturan,
terkilir, olah raga yang berlebihan dan penyebab lain yang sejenis. Intinya
memaksakan otot tidak sewajarnya itu dapat dipastikan akan menyebabkan otot
atau urat terasa ngilu, nyeri, kaku. Terkadang orang sampai merintih, menangis
bahkan berteriak – teriak menahan rasa yang cukup menganggu kenyamanan dalam
beraktifitas itu. Kalau sudah dalam kondisi seperti itu, hawa amarah, malas
atau manja biasanya selalu menyertai, apalagi kalau dekat dengan pacar, suami
atau istri.
Kalau anda mengalami seperti itu, biasanya tidaklah terlalu khawatir sebab orang mempunyai kebiasaan yang berbeda dalam mengatasi kondisi seperti tersebut. Ada yang memakai cara pijat tubuh baik pijat “capek”, pijat urat, akupresur maupun pijat refleksi (ada juga pijat plus plus plus), ada yang cukup digosok dengan minyak – minyakan yang dapat menghangatkan dan mengendurkan otot, ada yang berendam air hangat dan ada pula yang meluluri bagian yang sakit, nyeri dengan ramuan – ramuan herbal seperti kencur, jahe, asam. Sambil memijat – mijat ringan dan mengurut pelan, minyak atau ramuan itu dilulurkan ke bagian tubuh yang merasa capek, nyeri, kaku ataupun sakit.
Pengalaman saya kemarin setelah jatuh
koprol (rolling) saat kecelakaan, pundak bagian kiri dan kaki kanan terasa
sangat nyeri dan memar. Kaki kanan berbenturan dengan motor lawan yang
mengakibatkan otot paha bagian belakang tertekan. Akibat tekanan itu, pinggang
dan paha bagian belakang terasa sangat nyeri dan ngilu (bahasa jawa = njarem).
Apabila untuk melangkahkan kaki terasa sangat sakit, apalagi untuk berdiri dari
duduk. Demikian pula pundak bagian kiri yang saya jadikan tumpuhan saat
terjatuh. Benturan tulang dengan aspal membuat tulang dekat persendian dan otot
(urat) sekitarnya terasa nyeri dan kaku. Bahkan terlihat sedikit bengkak karena
luka memar.
Berdasarkan buku – buku tentang obat
herbal, ramuan – ramuan dari “empon – empon” (kunir, kencur, jahe dan lain –
lain) dan saran tukang pijat urat yang mengurut saya kemarin, untuk
menghilangkan rasa nyeri, mengendurkan otot, agar kulit yang memar tidak
membiru atau menghitam sebaiknya diluluri, digosok dengan kencur yang diparut
dan dicampur minyak telon. Kemudian segera saya praktekkan teori dan saran Mbak
narni si tukang pijat urat. Dan hasilnya memang luar biasa…. Dalam waktu dua
hari aku sudah merasa enteng dan rasa nyeri sudah berkurang jauh dan bisa
dikatakan hamper sembuh. Luka memar itupun tidak jadi membiru atau menghitam.
Cara membuatnya cukup gampang dan
bahannya tentu sangat mudah untuk mendapatkanya. Bersihkan 3 – 5 kencur
(sesuaikan dengan kebutuhan) kemudian memarutnya sampai habis. Setelah selesai
parutan kencur tersebut dikasih minyak telon secukupnya. Nah…simple dan gampang
bukan. Ramuan sudah siap untuk dilulurkan ke bagian tubuh yang sakit. Mengurut
dan mengoleskan ramuan sepele tetapi manjur itu memerlukan perasaan karena
sambil mengurut pelan dan tentunya sambil berdoa semoga cepat sembuh dan segar
kembali. Otot merasa capek, nyeri, kaku itu memerlukan kasih sayang, tidak
cukup hanya merintih, menangis atau bahkan mengumpat. Belailah, urutlah,
gosoklah otot – otot ini dengan mesra dan tidak usah merasa jijik dengan ramuan
tradisional ini. Hasilnya dapatlah anda merasakan sendiri setelah mempraktekkan
ramuan sederhana itu, yang jelas saya sudah merasakannya sendiri, hangaat dan
enteeng. Selamat mencoba….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar