Kesenian reog mempunyai banyak mitos, legenda, sejarah atau foklor yang
berkembang dalam masyarakat maupun literatur. Banyak versi ini ternyata
dapat memperkaya khasanah cerita, legenda, mitos tentang kesenian reog,
dan akan menambah pula kemesteriusan kesenian reog. Seiring dengan
banyaknya penelitian tentang kesenian reog, akan berkembang dan makin
mendalam pengetahuan kita tentang seluk beluk reog. Para peneliti baik
yang dari dalam maupun luar negeri nampaknya semakin tertarik meneliti
semakin dalam dari berbagai sudut pandang, seperti peneliti Ian Douglas
Wilson meneliti tentang aspek spiritual hubungan warok dan gemblak,
Jotsco Petcovic meneliti kesenian reog secara umum, Dede Oetomo meneliti
Reog dan homosexual, Prof. Ayu Soetarto meneliti hubungan warok dan
kesenian dan masih banyak lagi hasil penelitian yang terkait dengan
reog.
Tulisan ini akan menuturkan mitos kesenian reog yang
diambil dari sudut pandang Etimologi Kata R-E-O-G atau R-E-Y-O-G. Cerita
asal mula reog pada versi ini dihubungkan dengan kata - kata dan
pemenggalan serta penggabungan asal katanya. Penulisan kata Reog juga
dapat sebagai Reyog pada dasarnya merupakan perkembangan dari kata dan
pengucapan kata itu sendiri.
Menurut Ensiklopedi nasional Indonesia, kata Reog berasal dari kata rog, rog sama artinya dengan reg, reg atau reg sama artinya dengan yog. Rog bisa menjadi erog, herog, erog - erog asem. Sedangkan Reg dapat menjadi horeg atau reg - regan. Sementara itu kata Yog menjadi hoyog, eyog
dan selanjutnya. Pada dasarnya semua kata - kata tersebut mengandung
arti bergerak atau diguncang atau bergoncang - dinamis. Melihat dari
asal kata reog di atas diuga bahwa kesenian Reog muncul ketika keadaan
Wengker atau Ponorogo dalam keadaan kacau atau terjadi konflik yang
panjang, mungkin sekali kesenian reog sengaja diciptakan untuk mengatasi
situasi tersebut (sering dijumpai untuk memperingati peristiwa besar
diciptakan suatu karya untuk menandai terjadinya peristiwa tersebut).
Versi
mitos kesenian reog dilihat dari sudut pandang Etimologi kata sangat
sedikit pemaparannya terkait dengan literatur yang mendukung juga belum
banyak, sehingga memungkinkan pengembangan penelitian lebih lanjut.
terlepas masalah mitos atau sejarah itu benar, salah, tepat atau tidak
tergantung dari analisa dan penafsiran masing - masing pembaca...
Dapat juga di baca di REOG DANCER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar