Sabtu, 28 Januari 2012

KECELAKAAN... UJI atau RIZQI??


KEDIRI. “Brrraaakkkk……” suara benturan keras antara dua motor Yamaha Mio dan Honda Supra. Suara itu cukup mengagetkan warga dan murid – murid SMP yang sedang menerima pelajaran. Maklum tabrakan itu terjadi tepat di depan SMPN 3 Wates, Kediri. Yaaa.. pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB saat saya mengantar kerja istri motor Mio merah marunku menabrak motor yang dikendarai seorang perempuan seusia belasan tahun.

Pagi itu seperti biasa saya mengantar istri untuk kerja lembur, karena hari ini adalah Sabtu. Kami meluncur dari arah timur dengan kecepatan rata – rata 50 km/jam, malah cenderung santai karena masuk kerjanya agak siang (pukul 08.00). Setelah melewati perbatasan desa Wates, saya melihat dari kejauhan tampak ada orang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi dan posisinya di sekitar marka jalan. Tampaknya orang itu seorang perempuan, terlihat dari rambutnya yang terurai karena tidak memakai helm. Mendekati SMPN 3 Wates – Kediri, ada seorang kakek menyebrang jalan pelan – pelan tetapi perjalanannya terhenti di tengah jalan tepat di garis marka mungkin untuk memberi kesempatan pengendara dari arah barat lewat. Malang menimpa bapak tua pencari rumput itu. Pengendara yang saya lihat berkecapatan tinggi itu menabrak orang tua itu dan jatuh terkulailah dia. Setelah menabrak orang tua itu, motornya oleng dan jatuh terlempar ke arah kanan jalan. Jarak motor yang kami kendarai dengan posisi tertabraknya orang tua tadi cukup dekat (sekitar 15 meter) sehingga saya tidak sempat menghindari motor yang terlempar itu dan BRAAAKKKKK……. Motor yang menabrak orang itu ganti menabraku. Atraksi koprol pun terjadi. Saya dan istri koprol terguling. Kami spontan mengecek kondisi masing – masing dan Alhamdulillah tidak ada luka serius diantara kami, hanya memar dipundak kiri, telapak kaki dan paha kanan. Berkali – kali dari mulut kami meluncur istighfar dan puji syukur karena tidak cidera serius. Kemudian saya mengecek perempuan yang menabrak itu dan orang tua yang tertabrak. Kasihan sekali….. orang tua pencari rumput itu mengalami patah tulang kering di kaki kirinya dan perempuan yang menabrak mengalami luka lecet serius dikaki, tangan dan wajahnya. Innalillahi wa inna lillahi rojiun…
            Alhamdulillah kami berdua masih bisa berjalan walau beberapa jam kemudian terasa ngilu (njarem = jawa). Dari peristiwa yang terjadi pagi itu, membuat kami lebih merenung dan berpikir. Peristiwa seperti itu siapapun pasti tidak menginginkan apalagi yang lebih parah. Yang luka memar saja sudah seperti ini, badan terasa ngilu, panas dalam apalagi yang lebih parah. Ehmmmm….mengerikan….. namun kalau kejadian itu tiba – tiba menimpa kita dan dapat dipastikan kita tidak tahu kapan, dimana terjadi termasuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelahnya. Saya mencoba berfikir agak jernih dan mendalam, flash back ke belakang. Pelan – pelan aku mencermati berbagai tindakan, perasaan yang selalu tidak stabil dan hal – hal yang lebih rasional lagi. Yaah….kalu sudah terjadi… terjadilah… kita berfikir ke depan dan lebih hati – hati dalam bertindak khususnya berkendara.
Sebagai makhluk Tuhan yang lemah, kami pun menyadari bahwa manusia tidak luput dari salah, khilaf dan lupa. Dengan adanya peristiwa singkat itu semoga saja dapat lebih membuat waspada pada setiap gerak, tindakan, perilaku, perkataan kita. Kita ikhlaskan semua kejadian itu, kita pasrahkan semuanya kepada Sang Pencipta Allah swt, karena kecelakaan seperti itu bisa dianggap sebagai ujian ataupun rizqi, tinggal bagaimana kita cara menerima dan menyikapinya bukan??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar