Sabtu, 14 Januari 2012

NOSTALGIA

KEDIRI. Temu kangen atau reuni atau jumpa lagi kawan lama merupakan acara yang biasa dilakukan oleh banyak komunitas atau sekumpulan orang yang pernah mengadakan interaksi atau orang yang mempunyai historis, ikatan emosional yang sama. Yang sering mengadakan acara – acara seperti itu kawan – kawan sekolah masa lalu, kawan sekantor dulu dan lain sebagainya. Bahkan pertemuan keluarga yang lazim diadakan oleh pemeluk Islam pada hari raya pun dinamakan Reuni keluarga sekaligus halal bi halal. Kegiatan ini memang dapat dikatakan sebagai tren pada dasar warsa ini.
          Penulis pun sering mengadakan reuni bersama kawan – kawan sekolah atau sesame aktivis dulu, seperti reuni satu angkatan sewaktu SMA, reuni ikatan keluarga Pramuka, halal bi halal dan reuni keluarga besar kakek buyut dan masih banyak lagi. Secara pribadi, memang banyak pertanyaan yang muncul dalam benak. Apa kegiatan semacam itu bermafaat atau tidak sih?? Apa yang menjadi agenda utama acara seperti itu?? Apakah acara itu dapat memberi manfaat pada kawan yang memang membutuhkan perhatian?? Dan masih banyak pikiran – pikiran yang seestinya tidak muncul, tetapi pikiran itu tetap saja mengganjal dalam pikiran. Sambil berjalan dan mengikuti acara – acara semacam reuni itu aku mengadakan diskusi, wawancara (ngobrol - ngobrol) dan mencoba menganalisisnya.
          Dari beberapa hasil obrolan dan pertimbangan tampaknya manfaat dari pertemuan semacam reuni ini banyak membawa manfaat, asalkan maksud dan tujuan pertemuan itu dimengerti dan dipahami bersama. Artinya pertemuan itu menjadi bermanfaat ketika pesertanya saling memahami arti penting bersilaturahmi dan mengesampingkan pandangan – pandangan yang bersifat pembedaan dan pembandingan.
Orang yang sudah lama berpisah atau tidak bertemu dengan kawan atau saudara ada beberapa kemungkinan yang terjadi pada orang itu. Rasa kangen pengen ketemu, ingat tetapi merasa jauh dan canggung bertemu, ingat tapi tidak mengingatnya baik – baik dan cenderung mengabaikan, ada yang malah lupa sama sekali. Kondisi seperti itu yang sering dialami orang ketika lama tidak bertemu kawan atau saudara lama meskipun sudah pernah bersama – sama berjuang menggapai cita – cita.
Dengan adanya reuni atau temu kangen atau hala bi halal, orang akan flash back ke belakang, ke masa lalu dan berusaha mengingat, mengenang masa lalu ketika bersama. Ingatan melayang jauh ke belakang untuk mengingat masa senang, susah, manis dan pahit masa lalunya. Dari mengingat inilah muncul semangat baru dan merasa seperti 10, 20, 30 tahun yang lalu. Pertemuan itu sungguh luar biasa, karena bisa mengembalikan memory yang lama terpendam atau bahkan hilang. Banyak orang tua yang merasa seperti muda lagi, orang sakit seakan mendapat obat mujarap, orang pelupa menjadi kembali utuh ingatannya dan seterusnya.
Berbagi cerita masa lalu sudah menjadi topic utama dalam sebuah acara temu kangen dan semacamnya, tetapi topic lainpun juga akan mengimbas. Seperti kondisi keluarga, pekerjaan, usaha, hobby dan lainnya tidak luput dari obrolan. Dengan berbagi itulah banyak yang saling bertukar pikiran mengembangkan usaha, meningkatkan kinerja, memperluas jaringan, mengadakan kerjasama dan sebagainya. Yang tak kalah penting adalah ada beberapa kawan lama yang menawari pekerjaan atau usaha bagi kawan lain yang memang benar – benar membutuhkan perhatian, selain itu dapat pula sebagai biro jodoh.
Nah… dari sedikit uraian di atas dapatlah dilihat sedikit manfaat dari acara pertemuan – pertemuan yang bersifat kekeluargaan, komunitas dan perkawanan itu. Seperti penulis ungkapkan di awal, pertemuan itu akan membawa manfaat apabila dipahami bersama.
Penulis juga mengamati beberapa kawan yang malah merasa minder bertemu kawan lama atau saudara lainnya bahkan berpendapat bahwa pertemuan semacam itu tidak ada gunanya sama sekali. Mereka beralasan merasa rendah diri karena hidupnya pas – pasan (miskin), bukan pegawai dan beberapa alasan lainnya. Yang menganggap tidak ada manfaat biasanya beralasan dengan pertemuan itu sudah mengeluarkan dana tetapi tidak ada hasil yang diperoleh, acaranya monoton dan didominasi oleh beberapa orang saja, kurang akomodatif kepada orang – orang desa. Perasaan dan pikiran ini sering muncul pada orang – orang yang belum sepakat dan memahami arti penting pertemuan itu. Mungkin yang lebih memprihatinkan adalah merasa ada pembandingan kekayaan, kedudukan, status social lainnya yang bersifat diskriminatif. Menurut penulis, itu sebenarnya menurut perasaannya sendiri sementara yang disangkakan tidak terbukti dan yang disangkapun ada tidak merasa membuat perbedaan atas apapun termasuk klas.
Namun semua pendapat itu semua perlu diperhatikan dan dihargai karena itu hak mereka menentukan pilihan dan mengemukakan pendapat. Terlepas dari manfaat dan tidaknya pertemuan itu bagi penulis merasakan ada sesuatu yang penting, yaitu silaturahmi. Yah.. silaturahmi itu sangat penting dan tentunya ada manfaatnya sepanjang orang itu memaknai pertemuan itu. Dalam agama Islam, silaturahmi sangatlah dianjurkan dan diwajibkan bahkan ada ancaman berat bagi yang memutus tali persaudaraan atau silaturahmi, tidak masuk surga. Oleh karena itu penulis tetap memandang secara proporsional bahwa acara pertemuan semacam itu sangat perlu dan bermanfaat.

Selamat bernostalgia kawan, saudara, mas, mbak, adik – adik, bapak, ibu, kakek, nenek……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar