Senin, 30 Januari 2012

Lahan Hilang... Merana....


Petani dibenak masyarakat umum identik dengan Lumpur, Padi, Sapi, Kerbau dan seterusnya. kesan yang kuat tentang Petani adalah keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, kotor. Sehingga pekerjaan bertani atau menjadi petani ini sangat tidak diminati oleh sebagian besar masyarakat atau bahkan tidak mau menjadi Petani. Penghasilan petani yang hanya diperoleh tiap musim tanam, harga jual hasil produksi pertanian yang rendah, tingkat kerepotan proses produksi (usaha tani) mendorong orang untuk terus menjauh dari kegiatan bertani.

Lahan pertanian yang dahulu membentang luas, kini berganti tanaman berupa rumah, pabrik atau bangunan yang mewakili modernitas. masyarakat Indonesia yang sebagian besar petani harus menjadi pengganguran karena lahannya dijual untuk memenuhi kebutuhan yang mengatasnamakan zaman moderen.

Persetan dengan "zaman moderen", yang jelas semua itu menggilas masyarakat agraris di Nusantara ini. Ibu pertiwi semakin menangis tersedu meratapi anak - anak bangsa semakin kekurangan pangan karena lahan untuk menghasilkan pangan lenyap. Tanah subur yang semestinya dapat menghasilkan bahan pangan, kini tidak lagi. yah sudah menjadi nasib petani nusantara ini... petani hanya tinggal nama, lahan pertanian hanya tinggal kenangan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar