Petani dibenak masyarakat umum identik dengan Lumpur, Padi, Sapi,
Kerbau dan seterusnya. kesan yang kuat tentang Petani adalah
keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, kotor. Sehingga pekerjaan
bertani atau menjadi petani ini sangat tidak diminati oleh sebagian
besar masyarakat atau bahkan tidak mau menjadi Petani. Penghasilan
petani yang hanya diperoleh tiap musim tanam, harga jual hasil produksi
pertanian yang rendah, tingkat kerepotan proses produksi (usaha tani)
mendorong orang untuk terus menjauh dari kegiatan bertani.
Lahan
pertanian yang dahulu membentang luas, kini berganti tanaman berupa
rumah, pabrik atau bangunan yang mewakili modernitas. masyarakat
Indonesia yang sebagian besar petani harus menjadi pengganguran karena
lahannya dijual untuk memenuhi kebutuhan yang mengatasnamakan zaman
moderen.
Persetan dengan "zaman moderen", yang jelas semua
itu menggilas masyarakat agraris di Nusantara ini. Ibu pertiwi semakin
menangis tersedu meratapi anak - anak bangsa semakin kekurangan pangan
karena lahan untuk menghasilkan pangan lenyap. Tanah subur yang
semestinya dapat menghasilkan bahan pangan, kini tidak lagi. yah sudah
menjadi nasib petani nusantara ini... petani hanya tinggal nama, lahan
pertanian hanya tinggal kenangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar