Sebelum pecah perang besar dalam cerita Mahabarata, perang
Baratayudha, ibu Pandawa (Dewi Kunthi mengutus keponakannya Sang Raja
Dwarawati (Kresna) untuk menemui putranya "yang dibuang"-nya sewaktu
kecil. Putra hasil kutukan Dewa Surya, "Karna". Nama yang sangat
disegani di kalangan pewayangan, apalagi di Astina - Kurawa, karena
Karna mempunyai kesaktian luar biasa dan sanat sulit dikalahkan, selain
itu Karna mempunyai watak yang tegas dan keras seperti halnya BOPO-nya,
Bathara Surya. Dewi Kunthi memohon kepada Kresna untuk menyampaikan
kepada Karna bahwa Karna diminta untuk keluar dari Astina dan bergabung
dengan saudara - saudaranya se-IBU, Pandawa. Kresna-pun melaksanakan
perintah bibinya itu, dan Kresna segera menemui saudaranya Karna. Di
luar dugaan Kresna, Karna menolak mentah - mentah tawaran dan ajakan
Ibunya. Karna bahkan marah - marah dan lari pergi ke pinggir Sungai
Gangga.
Mendengar berita itu, Dewi Kunthi menangis tersedu dan meratapi semua kesalahannya kepada Karna. Kunthi telah menyia - nyiakan Karna dengan membuangnya ke sungai Gangga hingga Karna kecil di ambil anak tukang kusir. Setelah dewasa Karna mengabdikan diri ke negara Astina. Akhirnya Dewi Kunthi tidak kuat menahan diri, dia nekat menemui Karna di tepi sungai Gangga. Kebetulan kok ya ketemu..... padahal Karna sering dolan lho......
Pertemuan antara Ibu dan anak yang terbuang itu mungkin yang terakhir kali bagi mereka. Kunthi mengungkapkan harapannya kembali ke Karna, sambil menangis dan memeluknya. Karna menyadari sekali bahwa yang di hadapi adalah ibu kandungnya (meski membuangnya karena menurut ajaran ibu kandung adalah segalanya dan harus di hormati, dijunjung tinggi). Dengan suara lirih namun tegas dan penuh hormat, Karna mengatakan beberapa hal kepada ibunya :
Mendengar berita itu, Dewi Kunthi menangis tersedu dan meratapi semua kesalahannya kepada Karna. Kunthi telah menyia - nyiakan Karna dengan membuangnya ke sungai Gangga hingga Karna kecil di ambil anak tukang kusir. Setelah dewasa Karna mengabdikan diri ke negara Astina. Akhirnya Dewi Kunthi tidak kuat menahan diri, dia nekat menemui Karna di tepi sungai Gangga. Kebetulan kok ya ketemu..... padahal Karna sering dolan lho......
Pertemuan antara Ibu dan anak yang terbuang itu mungkin yang terakhir kali bagi mereka. Kunthi mengungkapkan harapannya kembali ke Karna, sambil menangis dan memeluknya. Karna menyadari sekali bahwa yang di hadapi adalah ibu kandungnya (meski membuangnya karena menurut ajaran ibu kandung adalah segalanya dan harus di hormati, dijunjung tinggi). Dengan suara lirih namun tegas dan penuh hormat, Karna mengatakan beberapa hal kepada ibunya :
- Permintaan maaf kepada ibunya karena sudah menolak permohonannya.
- bahwa Karna tidak akan meninggalkan Astina karena yang membesarkan dan memberinya kehidupan adalah saudaranya kurawa. jadi secara lahir, dia harus tetap taat dan patuh kepada pemerintah yang memberi penghidupannya, dan membelanya sampai titik darah terakhir.
- Permintaan maaf kepada seluruh saudaranya (Pandawa) atas keputusannya. Dia meyakinkan ibunya bahwa dalam batinnya Karna tidak mempunyai rasa benci, iri kepada saudaranya Pandawa, tetapi malah sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar