Banyak orang ramai memperbincangkan fatwa Haram merokok. Di warung,
toko, pasar,sekolah, kampus, internet, kantor dan hampir semua tempat
"rokok" menjadi dongengan hangat. Ada yang mendukung dan bahkan
mengkampanyekan Anti Merokok, ada yang cuek gak peduli dan tetap
merokok, ada yang agak malu - malu merokok ditempat umumdan seterusnya.
Dengan sederet alasan, dampak merokok terus dikampanyekan, dengan tujuan
akhir "menghilangkan rokok".
Rokok, Nikotin, Tembakau,
cengkih, TAR, TBC, Haram, impoten dsb terus di dengungkan. media cetak,
media elektronik, iklan - iklan terus mewartakan tema - tema itu.
Namun
disisi lain, di daerah kaki Gunung Argopura, Mbah Kromo Kretek (begitu
orang memanggilnya).. dengan santai dan seakan atau benar-benar tidak
pernah mendengar, melihat slogan - slogan, kampanye, fatwa "ngrepoti
kesenangan orang" (kata Mbah Kromo) selalu menyelipkan kantong ajaibnya
(Slepen - tempat temabakau, cengkeh, korek api dan klobot-kulit jagung
yang dikeringkan). Setiap saat orang melihat Mbah Kromo, yang terlihat
adalah hisapan Rokok Kretek TINGWE (Melinting dewe) di bibir tuanya.
Kelihatan nikmat sekali Mbak Kromo menghisap rokok Tingwe itu. Bull...
bull.... asap rokok keluar dari mulutnya dan sesekali memutar mutar
rokoknya. EHm... nikmat betul..
Umur Mbah Kromo sudah
mendekati 90 tahunan. Secara umum fisiknya sehat, tenaganya masih
seperti orang berumur 50 tahun. Singkatnya Mbah Kromo Kretek adalah
orang yang energik dan sehat, karena setiap hari menyusuri lereng gunung
Argopura mencari kayu.
Ketika ditanya tentang fatwa haram
merokok itu, beliau menjawab... "Lha yang membuat Fatwa saja BELUM
pernah MEROKOK kok nglarang orang merokok... Orang yang ngobrol tentang
efek rokok aja belum pernah menikmati rokok... ehmm... Bukanya SUMBER
PENYAKIT MANUSIA itu MAKANAN yang masuk ke PERUT dan KESERAKAHAN
manusia????.... bukan tembakau, rokok dst....
Heheheh Mbah Kromo terus melanjutkan merokoknya.... Santai saja Mbah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar